Posisi Indonesia dalam percaturan politik lingkungan hidup di dunia internasional sekarang ini semakin menguat, karena kondisi perubahan iklim global telah mereposisi Indonesia sebagai salah satu faktor utama. Jika Indonesia tidak melakukan upaya untuk mengurangi laju kerusakan lingkungan, maka dunia akan selalu menuduh bahwa kita adalah salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar di dunia.
Untuk memperkuat bargaining position Indonesia dalam empat tahun ke depan, kita dituntut untuk menjamin pengelolaan ekosistem gambut secara berkelanjutan, menekan laju deforestasi dan kerusakan lingkungan DAS, membantu penurunan risiko kebakaran hutan, mengurangi beban pencemaran dari industri dan jasa, mengelola secara B3 dan limbah B3, dan menjamin optimalnya pengembangan sistem peringatan dini tsunami, cuaca, dan perubahan iklim.
Sangat penting bagi kita semua selaku lembaga pengelola lingkungan hidup, mulai dari tingkat provinsi, kabupaten dan kota di seluruh Indonesia beserta stakeholders lainnya, seperti anggota DPR, LSM, ilmuwan, profesional, pengusaha, dan lain-lainnya untuk menggunakan persepsi Ecoregion, yaitu Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali & Nusa Tenggara, dan Sumapapua (Sulawesi, Maluku dan Papua) di dalam pengelolaan lingkungan hidup ini.
Dengan demikian kita dapat melihat konteks perlindungan dan pengelolaan lingkungan yang lebih utuh, disamping juga mendorong agar efisiensi pelaksanaan kegiatan dalam mencapai sasaran MDGs itu dapat dilakukan secara lebih strategis, tajam dan mendasar. Karena itu pula, dalam National Summit 2010 di Jakarta, dilakukan pertemuan khusus guna membahas Dana Alokasi Khusus dan Dana Dekonsentrasi di bidang lingkungan hidup.
Disamping itu juga penting bagi para pengelola lingkungan untuk terlebih dahulu memahami aturan sebelum melakukan tindakan yang baik dan benar, agar segala tindakan itu tidak hanya bersifat legalistik.
Indonesia memiliki kekayaan laut dan lahan gambut yang luar biasa besarnya, dan itu berpotensi tinggi dalam bargaining position Indonesia di tingkat internasional. Karena itu potensi kekayaan laut dan lahan gambut ini harus diinternasiolasikan agar Indonesia terpandang di dunia internasional.
bagaimana pekembangan sejarah pariwisata di Indonesia
Gayus Siagian has written: 'Sejarah ringkas film Indonesia'
kapan mulainya musik pop di dunia?
Amin Subarkah has written: 'Pan-Islamisme sejarah dan perkembangannya di Indonesia'
F. X. Soenaryo has written: 'Sejarah perlawanan terhadap Belanda di Lombok, 1945-1949' 'Laporan penelitian pariwisata dan perubahan sosial di Kuta, 1975-1995'
Yudiono K. S. has written: 'Ilmu sastra' 'Pengkajian kritik sastra Indonesia' -- subject(s): Criticism, History and criticism, Indonesian literature 'Peta sejarah sastra Indonesia'
Chaidar. has written: 'Sejarah pujangga Islam Syech Nawawi Albanteni, Indonesia' -- subject(s): Muslim Scholars, Biography 'Manaqib mBah Ma'sum'
Dodi R. Iskandar has written: 'Pegangan sejarah nasional Indonesia dan dunia' -- subject- s -: World history, History
Buyong bin Adil has written: 'Sejarah Selangor' -- subject(s): History 'Sejarah Johor' -- subject(s): History 'Sejarah Kedah' -- subject(s): History 'Sejarah Pahang' -- subject(s): History 'Sejarah Singapura' -- subject(s): History 'Sejarah Perak' -- subject(s): History
Ya...sejarah masjid negeri sabah
Himayatul Ittihadiyah has written: 'Islam Indonesia dalam studi sejarah, sosial, dan budaya' -- subject(s): Islam, Islam and politics, Islam and culture, History
Rizal Mustansyir has written: 'Reformasi di Indonesia dalam perspektif filsafat sejarah' 'Norma-norma kehidupan keluarga dan masyarakat Minangkabau dalam dimensi filsafat sosial' 'Eufimisme bahasa politik di Indonesia dalam perspektif analitika bahasa'